FAI UMPR Selenggarakan KKN Tematik Pendidikan, Literasi, dan Pembinaan Masjid
Palangka Raya – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) menyelenggarakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Pendidikan, Literasi, dan Pembinaan Masjid dengan tema Pemberdayaan Sekolah dan Masjid sebagai Pusat Pendidikan Literasi dan Moderasi Beragama. Kegiatan ini berlangsung sejak 11 Januari 2025 hingga 16 Februari 2025 di Palangka Raya.
Pada acara pembukaan, kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FAI UMPR, Dr. Hj. Hunainah, Lc., MA, Wakil Dekan FAI, serta para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN. Dalam sambutannya, Dr. Hj. Hunainah menekankan pentingnya peran strategis KKN dalam membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan religius. “Namun, tantangan seperti rendahnya minat baca, kurangnya akses terhadap bahan bacaan, serta pemanfaatan teknologi yang masih terbatas sering menghambat perkembangan pendidikan,” ujarnya.
Selama satu bulan, mahasiswa KKN akan membantu takmir dan pengurus masjid dalam berbagai kegiatan, seperti membersihkan masjid, mempersiapkan kajian, serta mengadakan seminar dan pelatihan untuk siswa SMA dan MA di Kota Palangka Raya.
Kegiatan ini bekerja sama dengan masjid-masjid Muhammadiyah dan sekolah-sekolah di Palangka Raya guna melanjutkan program pendidikan dan literasi ke depannya. Masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan memiliki potensi besar untuk menjadi tempat pemberdayaan pendidikan dan literasi berbasis nilai-nilai Islam. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga dapat menjadi pusat belajar, diskusi, dan pengembangan keterampilan bagi masyarakat, khususnya anak-anak, remaja, dan orang tua.
Melalui KKN Tematik ini, mahasiswa berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah/madrasah, memperkuat budaya literasi masyarakat, serta mengoptimalkan peran masjid sebagai pusat pendidikan berbasis nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif.
“Oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan agar meningkatkan budaya literasi di sekolah dan masjid secara berkesinambungan, mengoptimalkan peran masjid sebagai pusat pendidikan berbagai usia, serta menjalin sinergi antara masjid, sekolah, dan komunitas dalam meningkatkan literasi dan moderasi beragama,” tambah Dr. Hj. Hunainah.
Program ini melibatkan mahasiswa tingkat akhir dalam peningkatan kualitas pendidikan dan literasi melalui sekolah/madrasah serta penguatan fungsi masjid sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Ketua panitia, Dr. Norcahyono, S.Pd., MHI, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi mahasiswa, tetapi juga memberdayakan masjid sebagai pusat pengembangan pendidikan dan literasi di masyarakat.