Dari Jawa Barat dan Kalimantan Selatan Ikuti Tes PMB FK UMPR Gelombang Pertama
Palangka Raya (UMPR) – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FK UMPR) menggelar seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Gelombang I untuk angkatan ke-2. Seleksi ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari 18 hingga 20 Februari 2025.
Dari sejumlah peserta yang mengikuti seleksi tersebut, terdapat peserta yang berasal dari Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
Ketua PMB FK UMPR, dr. Raniedha Amalia, menyampaikan bahwa tahun ini FK UMPR menyelenggarakan tiga gelombang seleksi. “PMB tahun ini kami adakan dalam tiga gelombang. Untuk seleksi Gelombang I, kami laksanakan dalam tiga hari ke depan. Harapan kami, calon mahasiswa yang nantinya diterima benar-benar memenuhi standar seleksi dan siap menjalani pendidikan kedokteran di FK UMPR,” ujarnya.
Rangkaian seleksi PMB FK UMPR berlangsung selama tiga hari dengan rangkaian tes pada hari pertama dilaksanakan tes kesehatan yang meliputi MMPI (tes kepribadian), tes buta warna, audiometri, dan tes fisik, hari kedua dilaksanakan tes berbasis komputer (CBT) yang mencakup Tes Potensi Akademik (TPA), materi MIPA, dan Bahasa Inggris, dan hari ketiga, yaitu tes wawancara untuk menilai kesiapan akademik dan motivasi calon mahasiswa.
Tes kesehatan dalam seleksi ini dilakukan dengan bekerja sama dengan RS PKU Muhammadiyah Palangka Raya guna memastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi standar kesehatan yang dibutuhkan dalam dunia kedokteran.
Kuota dan target seleksi gelombang I, FK UMPR memberikan peluang besar bagi semua CAMABA yang memenuhi passing grade dan persyaratan kelulusan lainnya. Seleksi ini merupakan tahap awal dalam menyaring mahasiswa berkualitas yang siap mengikuti pendidikan kedokteran di FK UMPR.
“CAMABA yang terpilih telah melalui proses seleksi yang ketat sesuai dengan passing grade dan syarat kelulusan yang telah ditentukan. Dengan adanya seleksi ketat ini, FK UMPR terus berkomitmen untuk mencetak calon dokter yang kompeten dan profesional sesuai dengan standar pendidikan kedokteran yang berlaku,” sambung dr Ranie.
Salah seorang orang tua peserta seleksi yang berasal dari Kalimantan Selatan, mengatakan bahwa ia sangat mendukung anaknya untuk masuk di FK UMPR, bahkan sudah berada di Palangka Raya beberapa hari sebelumnya.
Pada kesempatan lain, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UMPR Dr dr Andi Armyn Nurdin, MSc, Sp.KKLP, mengatakan, dalam waktu dekat kerjasama yang akan dilakukan, dengan negara Belanda dengan menggelar webinar bersama yang diikuti oleh mahasiswa Perguruan Tinggi Mahasiswa (PTM) se-Indonesia.
Kegiatan ini, sebutnya, program Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK UMPR dengan tema besar model dokter masa depan pada 25 Februari 2025 ini, melalui zoom meeting.
”Alhamdulillah, pengurus BEM sudah mempersiapkannya, termasuk nara sumber. Salah satu nara sumber berasal dari Netherland yaitu Dr Tjay Tan dengan tema model dokter 2045,” kata Andi Armyn.
Pemateri lainnya adalah Dekan Fakultas Kedokteran UMPR sendiri, dengan tema transformasi pendidikan kedokteran menghadapi megatrend global.
Dia menjelaskan, kerjasama berikutnya, dengan Johor, Malaysia. Dengan pihak Johor ini, UMPR akan melaksanakan sejumlah kegiatan koloborasi dosen dengan mahasiswa seperti magang, KKN maupun penelitian dan pengabdian.
”Tak kalah penting, kerjasama dengan Johor ini, adalah dalam rangka kerjasama penelitan yang kemudian menghasilkan produk. Misalnya penelitian tentang tanaman tertentu yang produk akhirnya adalah menghasilkan obat herbal dengan merek tertentu dan dipatenkan,”jelasnya lebih rinci.
Sayap kerjasama, menurutnya, juga diperluas beberapa perguruan tinggi di Timur Tengah. Terutama di Arab Saudi, University King Abdul Azis, Makkah, dan University Qashim.
“Dua perguruan tinggi ternama ini di Arab Saudi ini, mempunyai keunggulan dan khas masing-masing yang kita adopsi dalam kerjasama ini. Sebagai contoh, University Qashim, selain menyiapkan bea siswa lumayan besar, bahkan sampai mahasiswanya yang dari Indonseia bisa memiliki mobil pribadi, juga punya program keunggulan lain yang tidak dimiliki universitas lainnya. Begitu juga dengan University King Abdul Azis, punya keunggulan sendiri juga,”jelasnya.
Dia mengharapkan, dengan kerja sama luar negeri yang pihaknya kembangkan, diikuti oleh fakultas kedokteran PTM lainnya se Indonesia. ”Jadi kalau bisa FK UMPR yang menjadi leadernya, PTM lain mengikuti kita,”pungkasnya.