Palangka Raya – Indonesia saat ini sedang mempersiapkan diri menyambut Tahun Politik, menyikapi hal tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP UMPR mengadakan sekolah politik pada senin (13/03). Bertema “Peran Pemuda Dalam Praktik Politik Era Milenial Untuk Menciptakan Generasi Yang Intelektual”, kelas Sospol ini menghadirkan narasumber yang memang berkecimpung aktif pada bidang politik yaitu Dra. Hj. Siti Nafsiah. M.Si selaku anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah periode tahun 2019-2024 beserta M. Syairi Abdullah selaku Komisioner KPU Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.
Kelas Sosial Politik ini dihadiri Wakil Rektor III, Apt. Guntur Satrio Pratomo, S.Farm., M.Si., Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Karyanti, M.Pd, Dekan FISIP Irwani, S.Sos., M.A.P beserta sekitar 150 mahasiswa FISIP yang menjadi peserta kelas. Digelar dalam dua sesi, kelas Sospol ini berjalan dengan lancar dan penuh dengan keaktifan mahasiswa yang antusias terhadap materi-materi yang disampaikan.
Wakil Rektor III dalam sambutan pembukanya mengatakan “berharap agar kegiatan kelas Sosial Politik ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa FISIP UMPR mengenai pentingnya sadar akan politik, yang kemudian dapat menjadi bekal dan acuan di masa mendatang.”
Sesi pertama dengan materi berjudul “Generasi Muda Berani Berpolitik” dibawakan oleh Dra. Hj. Siti Nafsiah. M.Si. Siti menyampaikan bahwa generasi muda harus memiliki kemauan untuk menyadari peran pentingnya dalam sistem politik dan sistem pemerintahan yang notabene adalah tanggung jawabnya kelak sebagai penerus bangsa
Anggota DPRD Kalteng yang bahkan sebelumnya pernah menjabat pada tahun 2004 – 2009 ini juga pernah menyatakan bahwa generasi muda memiliki banyak kebisaan. Generasi muda bisa mengubah image buruk politik dengan terjun ke dalamnya dan merubah budaya politik menjadi lebih baik.
Selain itu, menurutnya pemuda adalah satu-satunya yang bisa menghilangkan praktik tidak efisien pragmantis dalam tata sistem politik serta mampu meningkatkan kinerja pemerintah dalam melayani rakyat.
Sesi kedua diisi oleh M. Syairi Abdullah selaku Komisioner KPU Palangka Raya Kepala Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM dengan materi “Pemilih Muda Cerdas, Pemilu Berkualitas.” Pada pemaparannya, Syairi memperlihatkan data Proyeksi jumlah pemilih muda (usia 15-39 tahun) dalam pemilu 2024 mendatang adalah 54% sedangkan pemilih di atas 40 tahun 46%. Angka tersebut tentu menjadi gambaran bahwa begitu besar peran suara dari para pemilih muda pada Pemilu Indonesia nantinya.
Syairi mengatakan pemuda harus siap menjadi pemilih cerdas dalam artian “bukan cuma asal coblos kertas!” ujarnya. Dalam sesi ini pula ia menjelaskan tips menjadi pemilih muda yang cerdas yaitu: Memastikan dirinya terdaftar dalam DPT, peduli terhadap masyarakat sekitarnya, mencermati memahami visi, misi dan program calon, mengenali riwayat hidup calon/ partai politik, memastikan pilihan, memilih dengan benar sesuai aturan yang berlaku, memonitor jalannya pemungutan dan penghitungan suara, serta melaporkan bila terjadi pelanggaran.